Goyah Imanku Aku Selalu Setia Semoga Yang Kuasa Selalu Melimpahkan Rahmatnya Pada Cinta Kita Jangan tinggalkan aku Kumohon kepadamu Tak sanggup diri ini Hidup tanpa dirimu Cintaku hanya satu sayangku cuma kamu Hidupku ini untukmu kasih Biarpun bidadari yang datang menggodaku Tak sedikitpun goyah imanku Aku slalu setia Semoga yang
63. "Kau senantiasa menari di dalam hatiku, meski tak seorang pun melihat-Mu, dan terkadang aku pun ikut menari bersama-Mu." 64. "Bersyukurlah atas siapa pun yang datang. Karena masing-masing telah dikirim sebagai pemandu dari luar. 65. "Kebahagiaan adalah momen di mana kita duduk bersama dengan dua raga dan dua wajah, namun hanya satu jiwa." 66.
Hatiku begitu menggebu Setiap kudengar tausiyah suci itu Rangkai katanya merona hatiku Alur ritmiknya memerah telingaku. Jiwaku menggebu haru bertalu Setiap derap pergerakan dihentakkan Menyentak rasa lengang sanubari Menggetar senyap keterlenaanku. Wahai geloraku, jangan tenggelamkan Rasa cintaku pada perjuangan ini Hanya karena tak bertemu Sebenarnya hatiku tak menerima ucapan-ucapan kotor yang keluar dari mulut Kang Hendi. Sepertinya aku ini wanita murahan, yang biasa mengobral tubuhnya hanya demi kepuasan lelaki hidung belang. Tetapi perasaan itu akhirnya tertutup oleh kemahirannya dalam mencumbu diriku. Tubuhku sepertinya menyambut hangat setiap kecupan hangat bibirnya.
Dalam bukunya Al-Fushush (haqiqat) Ibnu Arabi juga pernah berkata, “ Sesungguhnya seorang laki-laki ketika meniduri istrinya, sebenarnya sedang meniduri Al-Haq.[18] Kita berlindung kepada Allah dari perkataan yang rusak ini. An-Naabalusi. Dia menerangkan kata-kata Ibnu Arabi diatas dengan kalimat, “sesungguhnya dia sedang menyetubuhi Al-Haq.”
karena aku tak sanggup tak mengapa kau buat ku lupa ingatan terlupa semua tentangnya TAK PERNAH MENGERTI Cpt. Nuril ===== disaat aku mencintainya mengapa dia mengabaikan cintaku padahal aku sungguh tulus mencintainya tapi mengapa dia tak ingin tau tentang perasaanku dia tak tau betapa sakit hati ini melihat sikapnya yang telah berubah REFF: fIKwuG. 495 483 174 286 296 16 223 1 485

sesungguhnya hatiku tak sanggup menerima